Kenapa Harus Memilih Beras Organik Daripada Beras non Organik / konvensional ?. pertanyaan inilah yang segera terlintas dibenak sebagian dari kita yang belum familiar dengan beras dan aneka makanan berlabel ‘organik‘.
Bagi kita masyarakat Indonesia, makan belum sempurna tanpa kehadiran nasi. Nasi harus ada di meja makan siang, makan malam, bahkan sarapan. Tidak heran jika nasi muncul dengan beragam olahan dan variasi yang menarik selera. Nasi goreng, nasi uduk, nasi bakar, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya untuk hidangan makan sederhana di rumah, nasi juga hampir selalu tampak dalam semua momen; pesta pernikahan, sarapan di hotel, dan acara-acara lainnya baik formal maupun sekedar event sederhana di desa.
Nah, belakangan gaya hidup sehat, alasan diet, takut kadar gula naik, dan alasan takut pada bahaya resiko penyakit tertentu, beberapa kalangan mulai mengurangi dan bahkan menghindari nasi.
Beredarnya beras plastik, kesadaran akan bahaya racun pestisida, pengawet, pemutih, pewarna, takut gemuk, takut diabetes, obesitas, dll menjadi beberapa alasan sejumlah orang mulai menghindari nasi. Sementara yang lain menghilangkan nasi dari meja makan mereka, sebagain mulai pilah-pilih beralih mengkonsumsi nasi berwarna seperti nasi merah. [Lihat juga : bisnis reseller agen distributor beras organik]
Beras organik muncul sebagai alternatif baru yang menawarkan manfaat, rasa, dan nutrisi yang diyakini berbeda. Dan, yang paling utama, beras organik tersertifikasi tidak lagi menggunakan pestisida serta perlakuan lain yang umumnya diterapkan pada pertanian, pengolahan beras konvensional / beras an organik.
Sebagai tambahan pengetahuan untuk kita, berikut kami rangkum beberapa alasan Kenapa Memilih Beras Organik Daripada Beras non Organik yang patut diketahui.
Pertanian Organik Vs Konvensional
Pertanian organik adalah jenis pertanian tanpa menggunakan pupuk kimia. Ini adalah salah satu metode budidaya / tekhnik pertanian nenek moyang kita, sebelum munculnya Era Pestisida.
Beruntung dalam beberapa dekade terkhir orang-orang mulai menyadari pentingnya menerapkan sistem pertanian alami dan hasilnya pertanian organik yang telah diajarkan oleh orang-orang tua kita terdahulu telah kembali meski dengan skala yang masih terbatas.
Pertanian organik bekerja seperti ekosistem sumber daya alam.
Pertanyaannya, antara makanan organik vs konvensional (no organik) manakah yang lebih baik untuk kita konsumsi.
Isi Tanaman
Pestisida yang digunakan dalam pertanian konvensional meninggalkan residunya di tanah dan tanaman. Sebagian residu itu mungkin dapat diabaikan, tapi tidak sedikit yang membutuhkan perhatian serius karena beracun dan jelas berbahaya bagi kesehatan kita.
Sedangkan pada beras Organik, pupuk ramah lingkungan meningkatkan kesehatan tanah dan mengurangi limpasan unsur hara, serta menjaga kehidupan alami bawah tanah. Tidak heran kalau sejumlah jurnal menyebut pangan organik memiliki citarasa dan nutrisi yang lebih baik.
Metode bertani Organik Vs Non-organik
Perbedaan paling umum antara beras Konvensional dan Organik adalah metode pertaniannya. Pertanian nonorganik menggunakan pupuk kimia dan pestisida untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, membunuh hama dan penyakit.
Budidaya padi organik hanya menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang, kompos atau senyawa pembunuh tanaman alami. Di Indonesia, pertnian organik yang dapat disertifikasi juga membutuhkan lahan alami.
Terkadang membutuhkan waktu hingga 3 tahun bagi lahan bekas pertanian nonorganik agar bisa diakui menjadi lahan organik. Selain itu, untuk mendapatkan label ‘organik’ ditanah air juga memerlukan biaya yang besar, proses panjang dan melelahkan.
Belum selesai disana, padi yang ditanah untuk dijadikan sebagai beras organik juga harus menggunakan jenis padi alami non transgenik (rekayasa genetika).
Bayangkan, betapa besar tenaga, biaya, waktu dan keringat serta kesungguhan para petani organik dalam menyediakan bahan pangan sehat untuk kita. [Lihat : lokasi outlet penjual beras organik terdekat di kota Anda]
Manfaat Kesehatan
Ada manfaat kesehatan yang signifikan dengan makan beras organik daripada beras biasa non organik. Residu pestisida dapat sangat berbahaya bagi kesehatan berdasarkan jenis dan tingkat paparannya.
Beras Organik, di sisi lain sama baiknya dengan sayuran dari halaman kita sendiri. Fitur terbaik lainnya dari makanan organik adalah lebih sedikit diproses.
Seperti yang sudah diketahui, beras akan kehilangan nutrisi dan kandungan seratnya ketika dimurnikan untuk menghilangkan kulit luar dan kulitnya. Apalagi jika ditambah dengan aneka bahan tambahan buatan lainnya yang sering digunakan pada beras nonorganik.
Sedangkan makanan organik dibuat tanpa menggunakan bahan tambahan makanan seperti pewarna, pengawet, penyedap, dll. Dan karenanya, beras organik lebih aman, dipercaya lebih bergizi dan bahkan rasanya lebih enak daripada makanan konvensional industri.
Jangan lupa, pertanian organik terbukti aman dan baik untuk lingkungan dan hewan serta para petani, anak-anak mereka dan komunitas pedesaaan. Untuk kesehatan kita dan planet kita yang lebih baik, yuk, beralih ke beras Organik!.